Lokasi wisata alam yang menjadi favorit banyak orang selain pantai yaitu gunung. Pemandangan indah yang ditawarkan di gunung dari ketinggian menarik keinginan orang untuk ke sana.
Jika ingin melihat pemandangan menakjubkan mata dari atas gunung harus mendaki terlebih dahulu. Namun, mendaki gunung bukan sesuatu yang mudah bagi seseorang.
Apalagi bagi pemula yang sama sekali belum pernah naik gunung. Tentu harus belajar naik gunung yang medannya relatif mudah lebih dulu.
Berisiko apabila pemula langsung naik gunung dengan medan berat. Maka dari itu, supaya para pemula tidak salah memilih gunung pertama yang akan didaki.
Pejalan merangkum 5 gunung yang cocok didaki untuk para pemula rekomendasi dari influencer Fiersa Besari. Rekomendasi gunung untuk pendaki pemula ini dipilih berdasarkan medan yang mudah dengan pemandangan cantik.
1. Gunung Papandayan

Gunung Papandayan tereletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Gunung ini masuk ke dalam kategori gunung api strato.
Gunung Papandayan memiliki pemandangan yang memanjakan mata baik dari jalur naik maupun jalur turun. Ketinggian dari Gunung Papandayan yakni 2665 meter di atas permukaan laut.
Namun, tidak diperkenankan bagi siapapun untuk naik sampai ke puncaknya karena memang dilarang untuk dilewati. Perlu diingat bahwa dibeberapa spot di Papandayan tidak boleh dilewati juga sebab masih masuk ke dalam wilayah konservasi.
Pastikan para pendaki lebih khususnya pemula untuk melewati jalur resminya. Serunya di Papandayan ini, kita bisa berkemah di pandang savana edelweiss.
Tantangan jika berkemah di sini akan bertemu babi. Jadi para pendaki setelah selesai memasak pastikan perlatan segera dicuci bersih.
Apabila tidak memungkinkan untuk mencuci perlatan seketika itu, kalian bisa menggantungkannya di pohon. Tujuannya supaya tidak dapat dijangkau oleh babi hutan yang berkeliaran bebas di sana.
Mungkin untuk pendaki pemula yang belum pernah ke sini akan sedikit kaget dengan tiket mendaki Gunung Papandayan. Bisa dikatakan biaya retribusi untuk mendaki di Papandayan sedikit lebih mahal.
Namun, biaya retribusi mahalnya setara dengan pemeliharaan gunung yang sangat terjaga. Di luar itu, Papandayan direkomendasikan untuk pendaki pemula apalagi yang dari daerah Jawa Barat.
2. Gunung Kerenceng

Gunung ini masih terletak di Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Sumedang. Gunung Kerenceng memiliki ketinggian 1.736 mdpl.
Salah satu jalur pendakian Gunung Kerenceng lebih dulu harus melewati pemukiman warga kemudian masuk ke kebun. Sebenarnya jalur pendakian Gunung Kerenceng termasuk panas sebab ketinggiannya hanya 1.736 mdpl.
Namun, serunya dari pendakian di Gunung Kerenceng adalah adanya jalan setapak menuju puncak. Pemandangan yang disuguhkan di puncak Gunung Kerenceng sangat keren.
Apalagi ketika turun kabut menyelimuti sekitar gunung. Disarankan para pendaki untuk menginap semalam di jalur pendakian.
Saat subuh barulah mendaki ke puncak Kerenceng biar dapat kabut. Cocok banget untuk foto-foto kece yang nanti bisa kalian upload ke media sosial.
Tidak seperti Gunung Papandayan, di Kerenceng tidak ditarik biaya retribusi. Hanya ada kawan-kawan pecinta alam yang menjaga gunung tersebut.
Jadi tolong buat para pendaki jangan menyampah di sini. Yuk sama-sama saling menjaga kebersihan gunung agar memberikan kenyamana bagi pendaki berikutnya yang ke sana.
3. Gunung Sindoro

Gunung Sindoro atau biasa disebut Sindara maupun Sundoro. Gunung ini terletak di Jawa Tengah dengan Kabupaten Temanggung sebagai kota terdekat.
Gunung Sindoro letaknya berdampingan dengan Gunung Sumbing. Tidak heran kadang dijuluki pula dengan Gunung Sidoro Sumbing.
Gunung Sindoro dari segi trek jauh lebih mudah daripada trek Gunung Sumbing. Kalau trek Gunung Sumbing dari bawah sampai atas sangat luar biasa beratnya.
Berbeda dengan trek Sindoro yang relatif aman untuk pendaki pemula. Bagi para pendaki pemula tak usah khawatir soal makanan jika tidak ingin memasak.
Ada sebuah warung legendaris di Gunung Sindoro yang di atasnya terdapat pos sunrise. Kalian bisa membangun tenda untuk bermalam di sini.
Menurut Fiersa Besari, pemandangan dari pos sunrise Sindoro lebih cantik daripada di puncaknya. Ketika bangun pagi dan cuaca sedang cerah, pemandangan sunrisenya benar-benar terlihat hingga membuat mata takjub menatapnya.
Meskipun di pos sunrise pemandangannya lebih cantik. Namun, di puncaknya juga tidak kalah keren.
Saat berada di puncak Sindoro awan dan Gunung Sumbing seolah terasa dekat. Sama dengan di Gunung Papandayan, di pos sunrise tempat untuk ngecamp terdapat babi hutan pula. Jadi kalian harus senantiasa berhati-hati ya.
Meskipun ketinggian dari Sindoro 3.153 mdpl, pendaki pemula tak perlu khawatir terlalu capek. Sebab, di Sindoro kalian mulai mendaki sekitar ketinggian 1.000 mdpl lebih.
Selain itu, ketinggian gunung tidak bisa jadi patokan seorang pendaki bisa lekas capek. Trek sangat mempengaruhi terkuras sedikit banyaknya tenaga sewaktu mendaki.
4. Danau Gunung Tujuh

Sebenarnya Danau Gunung Tujuh ini bukan benar-benar gunung tetapi danau yang tertinggi se Asia Tenggara. Danau Gunung Tujuh sendiri berada di Desa Pelompek, Kabupaten Kerinci, Jambi.
Danau Gunung Tujuh jadi rekomendasi buat para pendaki pemula. Treknya cukup menantang apalagi ketika kondisi sedang hujan.
Namun, untuk pemula yang dikejar di sini bukan naik ke puncaknya melainkan keberadaan danau. Jadi, danaunya baru bisa dijumpai ketikan turun dari puncak gunung.
Seperti namanya, danau ini dikelilingi oleh tujuh gunung. Pemandangan tujuh gunung yang mengelilingi danau sangat memanjakan mata.
Kalau di Jawa dikatakan Ranu Kumbolo adalah danau paling cantik yang ada di gunung. Kalian harus ke Danau Gunung Tujuh nih sebelum memberi kesimpulan. Buktikan bagaimana kecantikan dari Danau Gunung Tujuh yang masih sepi, bersih, dan kesan alami melekat kuat di sana.
5. Gunung Ijen

Selanjutnya, gunung yang paling mudah didaki dengan pemandangan sangat indah yakni Kawah Ijen. Kalian di sini bisa melihat blue fire alami yang hanya ada dua di dunia.
Salah satunya ada di Kawah Ijen di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Untuk jalur pendakiannya sangat mudah.
Apalagi sudah banyak campur tangan manusia yang membuat jalan menuju ke Kawah Ijen aksesnya semakin gampang dengan didirikannya tenda serta pagar. Namun, itu tidak menghilangkan esensi keindahan dari Kawah Ijen sendiri.
Ketika kalian sudah naik ke atas kemudian turun langsung disuguhkan dengan kilauan indah blue fire. Jika kalian mendaki ke Kawah Ijen disarankan untuk memakai masker.
Sebab, gas beracunnya membaur di udara yang ditakutkan menyebabkan sakit tidak diinginkan. Selepas dari Kawah Ijen melihat blue fire, kalian akan mendaki lagi ke puncak.
Kalian bakal menikmati sunrise dari puncak Gunung Ijen yang luar biasa menawan. Tak cukup di situ saja, mata kalian akan dimanjakan dengan pemandangan kaldera atau kawah.
Ketika matahari belum terbit yang terlihat adalah blue fire. Sementara, saat matahari muncul dari timur akan melihat sunrise dengan warna kuning cantik muncul ke permukaan perlahan serta kaldera.
Ketinggian dari Gunung Ijen yaitu 2.386 mdpl. Memang cukup tinggi tetapi akses jalurnya sudah mudah sekali. Hal yang perlu diperhatikan sewaktu mendaki ke sini adalah mengatur pernapasan mengingat gas beracunnya yang cukup berbau menyengat.